Kegiatan Live In Siswa Kelas XI SMA Tarsisius 1 Jakarta di Desa Karang Tanjung
Pada tanggal 20 hingga 24 Januari 2025, siswa kelas XI SMA Tarsisius 1 Jakarta mengikuti kegiatan live in di Desa Karang Tanjung, Kecamatan Pandowoharjo, Sleman, Yogyakarta. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pembelajaran di luar kelas yang bertujuan untuk memberikan pengalaman langsung kepada siswa dalam kehidupan bermasyarakat. Selama lima hari, para siswa tinggal bersama keluarga di desa tersebut dan merasakan langsung kehidupan sehari-hari masyarakat setempat.
Kegiatan live in ini bertujuan agar siswa mampu mengaplikasikan pengetahuan yang mereka dapatkan di sekolah dalam kehidupan bermasyarakat. Selain itu, mereka diharapkan dapat menggali pengetahuan dan pengalaman baru, terutama dalam bidang budaya, ekonomi, tradisi, kearifan lokal, kehidupan sosial, serta nilai-nilai kehidupan beragama dan toleransi. Dengan berinteraksi langsung dengan warga desa, siswa juga belajar untuk beradaptasi, memiliki sikap mandiri, serta mengasah etika pergaulan seperti bersikap sopan, ramah, menghormati, dan peduli terhadap sesama.
Program live in ini juga selaras dengan empat pilar pendidikan, yaitu learning to know (belajar untuk mengetahui), learning to do (belajar untuk melakukan), learning to live together (belajar untuk hidup bersama), dan learning to be (belajar untuk menjadi pribadi yang lebih baik).
Untuk perjalanan antar kota, para siswa menggunakan transportasi kereta api dari Stasiun Senen, Jakarta, menuju Stasiun Lempuyangan, Yogyakarta, serta kembali dengan rute yang sama. Sedangkan selama di Yogyakarta, transportasi utama yang digunakan adalah bus untuk mengakomodasi perjalanan ke berbagai lokasi kegiatan.
Selama di Desa Karang Tanjung, para siswa mengikuti berbagai aktivitas yang mencerminkan kehidupan dan budaya masyarakat setempat. Beberapa kegiatan utama yang diikuti oleh siswa meliputi:
- Jumputan: Belajar teknik pewarnaan kain tradisional dengan metode ikat celup.
- Tari Caping Ayu: Mengenal dan mempraktikkan tarian tradisional Yogyakarta yang penuh makna.
- Membajak dan Ngelmu Tandur: Mengenal proses pengolahan lahan pertanian serta menanam padi secara tradisional.
- Ternak Sapi dan Pemanfaatannya: Mempelajari cara beternak sapi dan mengolah hasil ternaknya.
- Permainan Rakyat: Mengenal permainan tradisional yang semakin jarang dimainkan oleh generasi muda.
- Karawitan: menyaksikan pagelaran wayang diiringi gamelan.
- Janur: Membuat kerajinan tangan dari daun kelapa.
- Tambak: mempelajari tentang ternak ikan serta bermain air menangkap ikan siap panen
- Silaturahmi dengan Warga: Berinteraksi langsung dengan masyarakat, belajar tentang kehidupan sosial dan adat istiadat setempat.




Selain itu, para siswa juga berkesempatan untuk berwisata ke beberapa tempat ikonik di Yogyakarta, seperti Gunung Merapi, Candi Prambanan, dan kawasan Malioboro, yang semakin memperkaya pengalaman mereka selama live in.
Kegiatan live in ini memberikan pengalaman yang berharga bagi para siswa dalam memahami kehidupan masyarakat desa secara lebih mendalam. Mereka belajar banyak hal, mulai dari budaya, ekonomi, etika sosial, hingga kearifan lokal yang selama ini mungkin hanya mereka baca di buku. Melalui interaksi langsung, siswa menjadi lebih mandiri, lebih peduli terhadap sesama, dan mampu beradaptasi dalam lingkungan yang berbeda. Dengan demikian, kegiatan ini tidak hanya memperkaya wawasan akademik mereka, tetapi juga membentuk karakter serta kepribadian yang lebih matang. Semoga pengalaman ini menjadi bekal berharga bagi mereka dalam menghadapi tantangan di masa depan.